Hukum Umroh Dengan Pembiayaan atau Cicilan

Pertanyaan :

Ustad apakah hukum nya ( boleh / tidak) umroh dgn sistem pembiayaan atau cicilan?

Jawaban :

Umroh dan Haji adalah ibadah bagi orang yang mampu. Tidak ada anjuran dan keharusan bagi yang belum mampu melaksanakannya.

{…وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجّ البَيتِ مَنِ استَطَاعَ إلَيْهِ سَبِيلَا…}

“…Dan diantara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana…”

Banyaknya keutamaan dan pahala umroh serta keinginan yang tinggi untuk beribadah di tanah suci, maka dengan adanya paket umroh dengan membayar cicilan belakangan menjadi hal yang sangat menarik bagi sebagian kaum muslimin. Bahkan ada juga produk pembiayaan umroh dari Bank Syariah atau Lembaga Keuangan Syariah lainnya. Lalu bagaimana hukumnya melaksanakan umroh dengan pinjaman atau membayar cicilan setelahnya?

Kalau yang dimaksud adalah apakah umrohnya sah apabila biayanya dengan berhutang? Perlu diketahui bahwasanya umroh itu adalah suatu ibadah mahdhah yang prinsipnya kalau terpenuhi syarat dan rukunnya, maka hukumnya sah. Terkait bagaimana seseorang mendapatkan biaya untuk melaksanakan umroh, maka ini tidak ada kaitanya dengan sah dan tidaknya, karena bukan termasuk bagian dari rukun dan syarat umroh.

Lalu bagaimana terkait upaya memaksakan diri berhutang agar bisa umroh ataupun haji? Ada dua pendapat yang kami temukan dalam masalah ini :

Pendapat Pertama : Tidak perlu memaksakan melaksanakan umroh atau haji dengan berhutang.

Syekh Ustaimin ketika ditanya mengenai upaya sebagian orang yang berhaji dengan meminjam kepada perusahaan tempat dia bekerja, dan pelunasannya dengan cara potong gaji. Beliau menjawab :

الذي أراه أنه لا يفعل لأن الإنسان لا يجب عليه الحج إذا كان عليه في دين. فكيف إذا استدان ليحج؟ فلا أرى أن يستدين ليحج؛ لأن الحج في هذه الحال ليس واجباً عليه. والذي ينبغي له أن يقبل رخصة الله سبحانه وتعالى وسعة رحمته، ولا يكلف نفسه ديناً، لا يدري هل يقضيه أم لا؟ ربما يموت ولا يقضيه. فيبقى في ذمته

Menurut pendapat saya, dia tidak perlu berbuat demikian, karena seseorang itu tidak wajib berhaji jika dia memiliki hutang, lalu bagaimana kalau dia berhutang untuk berhaji? Maka menurut saya, sebaiknya jangan berhutang untuk berhaji; karena haji dalam kondisi tersebut bukan merupakan kewajiban baginya, karenanya dia semestinya menerima keringanan Allah, keluasan dan kasih saying-Nya. Seseorang tidak dibebankan untuk berhutang yang dia tidak tahu apakah dapat melunasi atau tidak? Boleh jadi dia meninggal sebelum melunasi sehingga dia masih memiliki tanggungan

Pendapat Kedua : Boleh umroh atau haji dengan cara berhutang kalau dimungkinkan bisa melunasinya.

Mengenai pendapat ini Al-Hathob Ar-Ru’ainy Al-Maliky dalam kitabnya Mawahib Al-Jalil mengatakan

من لا يمكنه الوصول إلى مكة إلا بأن يستدين مالا في ذمته ولا جهة وفاء له فإن الحج لا يجب عليه لعدم استطاعته، وهذا متفق عليه وأما من له جهة وفاء فهو مستطيع إذا كان في تلك الجهة ما يمكنه به لوصول إلى مكة

“…orang yang tidak memungkinkan baginya sampai ke Makkah kecuali dengan berhutang dan ia tidak memiliki kemampuan untuk melunasinya, maka haji baginya tidak wajib dikarenakan ketidakmampuannya. Ini adalah pandangan yang disepakati para ulama. Adapun orang yang mampu melunasinya, maka dikategorikan sebagai orang yang mampu seandainya ketika ia berhutang memungkinkan baginya untuk bisa sampai ke Makkah…” (Mawahib Al-Jalil Syarh Mukhtashor Kholil, 2/505-506)

Al-Hathob mengklasifikasikan keadaan penghutang menjadi 2 :

  1. Penghutang yang memungkinkan baginya untuk melunasinya : Seandainya ada seorang muslim yang ingin berhaji namun dananya belum terpenuhi saat itu, namun setelah mempertimbangkan keadaan perekonomiannya ada kemungkinan bisa melunasinya, maka bisa dikategorikan orang yang mampu dan boleh untuk berhutang guna melaksanakan ibadah haji atau umroh.
  2. Penghutang yang tidak memungkinkan untuk melunasinya : Jika dengan melihat kondisi perkonomiannya, seseorang tidak memungkinkan untuk melunasi apabila berhutang, maka semestinya tidak memaksakan untuk umroh dengan berhutang.

Maka lebih baik, apabila seseorang yang belum mampu secara materi, hendaknya menunda umroh sampai tercukupi biayanya. Kalaupun tetap berkeinginan untuk umroh dengan cara mengambil paket umroh cicilan, ataupun mengajukan pembiayaan dari Bank Syariah atau Lembaga Keuangan Syariah lainnya, maka selain dia harus mempertimbangkan bisa melunasi apa tidaknya, tentunya perlu juga untuk memastikan akadnya harus sesuai dengan syariah, diantaranya tidak ada unsur riba.

Wallahu ‘Alam

Dijawab Oleh :

Ustadz Suratno, Lc., M.H.I

(Pengajar Ma’had Tahfidz Izzah Zamzam Surakarta, Mahasiswa S3 Syari’ah di King Abdulaziz University Jeddah, KSA)

Referensi :

  1. Al-Hathob Ar-Ru’aini Al-Maliky, Mawahib Al-Jalil Syarh Mukhtashor Kholil, Darul Fikr, Cetakan kedua (1412 H)
  2. Syeikh Al-Utsaimin, Majmu’ Fatawa wa Rosail Fadhilatis Syeikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin, Darul Wathon (1413H).

Safarnya Wanita Tanpa Mahrom diperbolehkan Asal Terjamin Keamaanannya

Pertanyaan :
Ustadz… adakah syarat dan ketentuan bagi seorang wanita yang bepergian tanpa mahrom?

Jawaban :
Ada beberapa hadits yang menyatakan bahwa wanita ketika bepergian (safar) harus disertai mahrom. Diantaranya adalah hadits sohih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas berikut (Sohih Bukhori no:2784)

{…ولا تسافرن امرأة إلا ومعها محرم…}

“…dan janganlah sekali-kali seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya…”

Tentu yang dimaksud dengan bepergian disini adalah perjalanan yang mencapai jarak minimal berlakunya hukum safar, dan ulama berbeda pendapat terkait hal ini, ada yang mengatakan ±84 km, ada yang mengatakan perjalanan sehari semalam, ada yang mengatakan disesuaikan dengan ‘urf(anggapan masyarakat terhadap jarak perjalanan yang bisa dikatakan safar). Jadi kalau wanita pergi ke pasar, menghadiri pengajian, dan lainya dengan jarak yang tidak mencapai batasan safar maka tidak disyaratkan bepergian dengan mahrom.\

Terhadap pelarangan safar wanita tanpa adanya mahrom yang terdapat dalam hadits diatas, para ulama berbeda pendapat terkait pelarangan atau kebolehannya dikarenakan perbedaan dalam menentukan ‘illah (sesuatu yang menjadi sebab ketetapan hukum guna mewujudkan kemaslahatan). Ada yang menganggap bahwa ‘illah-nya adalah safar itu sendiri, dan secara mutlak mensyaratkan safar bersama mahrom bagi wanita. Ada yang menganggap bahwa ‘illah-nya adalah mendapatkan keamanan, maka membolehkan wanita safar tanpa mahrom asal terjamin keamanannya.

Kondisi safar sekarang yang jauh berbeda dengan zaman dulu, dimana perjalanan lebih mudah dan cepat dengan sarana transportasi yang modern, serta adanya keamanan dan perlindungan dalam perjalanan, maka pendapat yang mengatakan bolehnya wanita safar tanpa mahrom asal bisa memastikan keamanannya, lebih relevan untuk diterapkan. Pendapat ini yang dipilih oleh Darul Ifta’ Al-Mishriyah. Adapun bagi wanita yang telah bersuami, maka harus izin suaminya ketika hendak melakukan safar, dan untuk safar wajib seperti menunaikan ibadah haji, maka suami tidak boleh melarangnya selama ada kepastian keamanan dalam safar-nya.

Wallahu A’lam

Dijawab Oleh :

Ustadz Suratno, Lc., M.H.I

(Pengajar Ma’had Tahfidz Izzah Zamzam Surakarta, Mahasiswa S3 Syari’ah di King Abdulaziz University Jeddah, KSA)

Referensi :

  1. An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzab, Darul Fikry, jilid: 8 halaman 340
  2. As-Sarkhosy, Al-Mabsuth, Darul Ma’rifah (Beirut:1414 H), jilid: 4, halaman:111
  3. Al-Kasany, Badai’u Ash-shonai’, Darul Kutub Al-Ilmiyah (1406), jilid 2, halaman 124
  4. Al-Hithob Al-Maliky, Mawahib Al-Jalil Fii Syarh Mukhtashor Al-Kholil, Darul Fikry (1412 H), jilid: 2, halaman:524
  5. Manshur Al-Bahuty Al-Hanbaly, Kasyaful Qona’ ‘an matni Al-Iqna’, Darul kutub Al-Ilmiyah, jilid:2, halaman 394
  6. Daul Ifta’ Al-Mishriyah : https://www.dar-alifta.org/ar/fatawa/11755/%D8%B3%D9%81%D8%B1-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%A7%D8%A9-%D8%AF%D9%88%D9%86-%D9%85%D8%AD%D8%B1%D9%85#:~:text=%D9%85%D8%A7%20%D8%B1%D8%A3%D9%8A%20%D8%A7%D9%84%D8%B4%D8%B1%D8%B9%20%D9%81%D9%8A%20%D8%B3%D9%81%D8%B1,%D8%A7%D9%84%D9%88%D9%84%D9%8A%20%D8%A5%D9%86%20%D9%84%D9%85%20%D8%AA%D9%83%D9%86%20%D9%85%D8%AA%D8%B2%D9%88%D8%AC%D8%A9.

CAMPING TAHURA OLEH BILAL

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Perkenalkan nama saya bilal,saya ingin menceritakan tentang saya ingin berangkat camping sampai pulang ke pondok. Pada hari jum’at tanggal 15 juli 2022 tepatnya pada pukul 18.00 saya dan teman-teman sedang mengaji. Saat beberapa menit adzan isya’berkumandang saya dan teman-teman wudhu dari pondok.

Setelah selesai berwudhu saya dan teman-teman langsung berjalan menuju ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat, setelah sampai di masjid saya dan teman-teman sholat qobliyah isya’,setelah beberapa menit akhirnyapun iqomah. Saya dan teman-teman langsung sholat isya berjamaah di masjid,setelah selesai sholat isya berjamaah

saya dan teman-teman pun zikir dan berdo’a. setelah selesai zikir dan berdo’a saya dan teman-teman langsung sholat ba’diyah isya’. Setelah selesai sholat ba’diyah isya’, saya dan teman-teman lansung berjalan menuju pondok. Sesampai di pondok saya dan teman-teman langsung salim ke ustadz baihaqi dan ustadz basil.

Setalah beberapa menit ada suara motor sambil membuka pintu gerbang,ternyata beliau adalah ustadz azzam dan ke dua anaknya yaitu mursi dan jaiz,setelah memasuki pintu gerbang ustadz azzam mematikan motornya lalu turun dari motor dengan ke dua anaknya.

Setelah turun dari motor ustadz azzam dan ke dua anaknya masukke pondok saya dan teman-teman langsung salim kepada ustadz azzam dan  ke dua anaknya,setelah itu saya dan teman-teman bermainn sebentar dengan jaiz dan mursi,setelah beberapa menit datanglah ustadz suratno, saya dan teman-teman lansung salim

kepadanya,setelah beberapa menit ustadz Iqbal pun datang membawa mobil, saya dan teman-teman salim kepada beliau,setelah Salim saya dan teman-teman masuk ke kelas. Setelah masuk kelas saya dan tiga teman saya [miftah,rizal dan fawwaz] di panggil oleh ustadz Iqbal untuk mengangkat barang-barang

Sesudah mengangkat barang-barang saya dan tiga teman saya kembali masuk kelas,saya dan teman-teman bercerita sebentar lalu saya dan teman-teman makan nasi kebuli dan daging. Selesai makan nasi kebuli dan daging saya dan teman-teman langsung mengaji.

setelah beberapa menit saat saya sedang muroja’ah  saya di panggil oleh ustadz baihaqi untuk membagikan makanan yang sudah ada di atas meja dapur untuk para ustadz yang sedang rapat.setelah selesai membagikan makanan saya kembali melanjutkan muroja’ah saya.

Setelah beberapa menit akhirnya rapat para ustadz selesai,setelah selesai ada dua orang musyrif yang menghampiri saya dan teman-teman ternyata beliau adalah ustadz baihaqi dan ustadz basil. Setelah ustadz baihaqi dan ustadz basil duduk saya dan teman-teman di suruh rotib [berhenti].

Saya dan teman-teman dan kedua anak ustadz azzam langsung berhenti mengaji dan duduk melingkar,setelah sudah duduk melingkar dan rapih ustadz baihaqi berkata bahwa besok hari sabtu tanggal 16 juli 2022 seluruh santri pondok tahfidz izzah zam zam akan camping di TAHURA [taman hutan raya] tepatnya pada pukul 13.00 WIB.

Setelah beberapa menit jaiz dan mursi di panggil oleh abinya yaitu[Ustadz azzam] untuk pulang kerumah,saya dan teman-teman dan Ustadz Baihaqi pun melanjutkan pembicaraan tentang persiapan untuk keberangkatan ke TAHURA [taman hutan raya].

Setelah beberapa menit akhirnya Ustadz Baihaqi menutup majlis ini dengan bacaan hamdallah dan do’a kafarotul majlis,Setalah punutupan dan salam  Ustadz Baihaqi berpesan sebelum tidur saya dan teman-teman di suruh untuk beres-beres barang yang besok ingin di bawa untuk pergi ke TAHURA [taman hutan raya].

Setelah selesai beres-beres saya dan teman-teman makan snack dan nasi,sesudah makan snack dan nasi saya dan teman-teman langsung ke kamar untuk istirahat,setelah beberapa jam saya dan teman-teman pun dibangunkan oleh Ustadz Baihaqi dan Ustadz Basil unuk menunaikan sholat subuh.

Setelah bangun dari tempat tidur saya dan teman-teman langsung ke kamar mandi untuk buang air kecil,setelah buang air kecil saya dan temna-teman pun wudhu dari pondok,Setelah selesai wudhu saya dan teman-teman langsung berangkat menuju Masjid Abdussalam untuk menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah di masjid.

Setelah sampai dimasjid saya dan teman-teman sholat Sunnah QOBLIYAH subuh,setelah selesai sholat Sunnah saya dan teman-teman menunggu waktu iqomah, setelah beberapa menit akhirnya iqomah saya dan teman-teman langsung berdiri mencari shof [barisan].

Lalu saya dan  teman-teman pun sholat berjamaah,Setelah selesaai menunaikan ibadah sholat subuh saya dan teman-teman berdzikir dan berdoa,setelah selesai berdzikir dan berdo’a saya dan teman-teman ke lantai dua masjid untuk AL MA’TSURAT pagi bersama-sama, setelah selesai alma’tsurat saya dan teman-teman di suruh ngumpul untuk dibagikan piket oleh Ustadz Baihaqi.

Setelah sudah kebagian tempat piket masing-masing saya dan teman-teman berjalan menuju ke pondok,setelah sampai  dipondok saya dan teman-teman langsung ke tempat piket masing-masing dan langsung mengerjakannya. Setelah semuanya selesai piket kecuali saya [Bilal] dan Fawwaz karna sedang mencuci motor ustadz, lalu semuanya langsung pergi ke amanu untuk bermain.

Setelah itu semuanya berjalan menuju PT AMANU kecuali saya dan fawwaz karna sedang mencuci dua motor ustadz, setelah selesai mencuci dua motor ustadz  saya dan fawwaz izin pergi ke PT AMANU dan beli makanan ringan kepada ustadz basil,setelah izin untuk pergi ke PT AMANU dan beli makanan ringan saya dan fawwaz pun berangkat.

Setelah jauhnya perjalanan saya [Bilal] dan Fawwaz melawati jalan pintas,lalu ketika sedang melawati jalan pintas saya dan Fawwaz hampir nyasar karna belum pernah melawati jalannya, setelah beberapa menit akhirnya saya dan fawwaz sampai di PT AMANU.

Setelah sampai di lapangan dekat  PT amanu saya [Bilal] dan Fawwaz istirahat sebentar di lapangan setelah istirahat saya dan fawwaz langsung bergabung bemain bola voli,setelah lama bermain voli saya dan teman-teman istirahat sebentar karna lelah bermain bola voli,setelah istirahat saya dan teman-teman langsung.

Setelah istirahat seebentar saya dan teman-teman langsung pergi ke PT AMANU untuk makan sarapan pagi, setelah selesai sarapan pagi saya dan teman-teman langsung berjalan pulang menuju pondok, setelah jauhnya perjalanan menuju pondok akhirnya saya dan teman-teman sampai di pondok.

Setelah sampai di pondok saya dan teman-teman istirahat karna lelah berjalan dari  PT AMANU menuju pondok, setelah beristirahat saya dan teman-teman di suruh oleh Ustadz Baihaqi dan Ustadz Basil untuk mandi,karna masin ngantri mandi saya pun baring-baring di kelas sambil menunggu giliran mandi.

Setelah beberapa menit akhirnya giliran saya untuk mandi,setelah semuannya mandi saya dan teman-teman di suruh oleh Ustadz Baihaqi dan Ustadz Basil untuk persiapan pergi camping di TAHURA [taman hutan raya],setelah beberapa menit untuk persiapan akhirnya adzan dzuhur berkumandang di Masjid-Masjid.

Akhirnnya saya dan teman-teman langsung mengambil air wudhu di keran dekat dapur, setelah selesai berwudhu saya dan teman-teman langsung persiapan menuju ke masjid ABDUSSALAM untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur berjamaah, setelah sampai di masjid ABDUSSALAM saya dan teman-teman langsung menunaikan sholat qobliyah dzuhur.

setelah selesai sholat Sunnah saya dan teman-teman duduk sambil menunggu iqomah,setelah beberapa menit akhirnya iqomah,lalu setelah selesai iqomah saya dan teman-teman bangun untuk sholat dzuhur berjamaah,setelah selesai sholat dengan empat kali salam saya dan teman-teman dzikir seperti SUBHANALLAH 33 kali,ALHAMDULILLAH 33 kali DAN ALLAHUAKBAR 33 kali.

setelah berdzikir saya dan teman-teman berdo’a, setelah berdo’a saya dan teman-teman langsung berjalan pulang menuju pondok,setelah beberapa km saya dan teman-teman sampai di pondok,setelah sampai di pondok saya dan teman-teman melihat mas agung dan mas agus yang sedang membenari computer yang rusak, akhirnya saya dan teman-teman salam dan langsung salim ke Ustadz Baihaqi,mas agung dan mas agus.

Setelah salim saya dan teman-teman langsung di suruh oleh Ustadz Baihaqi ke kelas b,lalu saya dan teman-teman langsung  ke kelas b untuk menunaikan ibadah sholat jama’ takdim ashar yang di imami oleh Ustadz Basil, setelah selesai di tahiyat akhir roka’at empat akhirnya salam dan nengok ke kanan dan kiri.

Setelah salam saya dan teman-teman langsung mengambil nasi yang di kasih oleh pak Dadang,setelah mengambil nasi saya dan teman-teman makan dengan nasi goreng,telor dan timun setelah selesai makan nasi saya dan teman-teman langsung cuci tangan.

Setelah cuci tangan saya dan teman-teman siap-siap sambil menunggu elv,setelah  beberapa menit akhirnya Ustadz IQBAL datang dengan membawa mobil fortuner,lalu Ustadz Iqbal keluar dari mobil fortuner,setelah beberapa menit akhirnya mobil elvnya pun datang,saya dan teman-teman langsung mengangkat tas kedalam elv,saetelah menyimpan tas saya dan teman-teman berfoto-foto sambil menunggu Ustadz azzam.

Setelah berfoto-foto akhirnya Ustadz azzam pun datang bersama dengan ke dua anaknya yang bernama MURSI dan JAIZ dan membawa tenda,lalu Ustadz azzam menyimpan motornya di dalam pondok,setelah menympan motor Ustadz azzam pun turun dan ke dua anaknya lalu keluar.

Setelah keluar dari pondok ke dua anak ustadz azzam yaitu mursi dan jaiz ingin mengikut naik elv bersama anak-anak pondok,akhirnya ustadz azzam pun membolehkannya,setelah mursi dan jaiz naik ustadz azzam bilang ke jaiz dan mursi kalo ustadz azzam naik mobil fortuner dengan ustadz Iqbal.

Setelah semua nya sudah naik saya dan teman-teman dan para ustadz langsung berangkat menaiki elv, saya,teman-teman dan para ustadz berangkat menuju ke TAHURA dari jam 13.20 WIB,setelah mobil elv berangkat saya dan teman-teman di ikuti oleh ustadz azzam dan ustadz Iqbal yang menaiki mobil fortuner,saat sedang perjalanan saya ketiduran karna sangat ngantuk.

Setelah jauh nya perjalanan akhirnya saya pun terbangun lalu saya melihat jam sudah menuju pukul 14.00 WIB,setelah melihat jam saya pun ngelamun karna baru bangun tidur,saat saya sedang ngelamun saya melihat mobil ustadz IQBAL yang sedang mendahului elv yang saya dann teman-teman naiki.

Setelah hampir dekat dengan tujuan elv nya pun hampir nyasar karna mengekuti mobil ustadz Iqbal dan ustadz azzam,elv yang saya dan teman-teman naiki dan mobil ustadz Iqbal dan ustadz azzam mutar karna salah jalur,setelah mutar saya dan teman-teman dan mobil fortuner akhirnya menemukan jalur yang benar.

Di saat perjalanan elv yang saya dan teman-teman naiki melewati jalanan yang mendaki,akhirnya saya bertakbir tiga kali dengan suara yang pelan saya bertakbir karna saya mengikuti hadits yang sudah di ajarkan oleh ustadz azzam yang berbunyi [a’laika bitakwallhi wa takbiri a’la kullisyarofinn].

Setelah membaca hadits tersebut saya pun langsung melihat pemandangan alam yang sangat bagus,saat saya sedang melihat pemandangan yang sangat bagus saya tidak nyadar kalo sebentar lagi akan sampai di tujuan,setelah jauh nya perjalanan akhirnya saya dan teman-teman dan para ustadz sampai ke temapat tujuan yaitu TAHURA[taman hutan raya].

Setelah sampai saya dan teman-teman langsung turun dari elv,saat sedang turun ternyata hawa di TAHURA sangatlah berbeda sama yang ada di solo, ternyata kalo di solo itu panas sedangkan di tahura sangatlah dingin,setelah di tunggu-tunggu ternyata Ustadz azzam dan Ustadz Iqbal sedang berbicara dengan ibu-ibu penjaga pintu  gerbang depan yang tidak ada gerbangnya.

Setelah berbicara-birara  akhirnya ustadz azzam menyamperin saya dan teman-teman, lalu ustadz azzam bilang kalo ustadz azzam mau ke atas berasama ustadz Iqbal untuk mengecek temapat yang bagus,setelah ustadz azzam bilang akhinya ustadz azzam minjam motor ibu yang menjaga pintu gerbang.

Setelah itu Ustadz Azzam dan Ustadz Iqbal pun naik ke atas untuk mengecek tempat yang bagus,setelah beberapa menit saya dan teman-teman dan para ustadz pun main,foto-foto,jalan-jalan sambil menunggu ustadz azzam dan ustadz Iqbal,setelah beberapa menit akhirnya ustadz azzam dan ustadz Iqbal datang.

Lalu setelah sampai dari mengecek tempat dan turun dan motor ustadz azzam dan ustaz Iqbal kalo ustadz azzam dan ustadz Iqbal sudah dapat tempat untuk berkemah,setelah itu saya dan teman-teman langsung naik ke tempat tujuan dengan menaiki mobil elv,tetapi ustadz azzam dan ustadz Iqbal menaiki mobil fortuner.

Setelah sekian jauhnya perjalanan akhirnya sampai pada tujuan,akhirnya saya dan teman-teman turun dari elv ,setelah turun dari elv akhirnya elvnya pergi, stelah elvnya pergi saya dan teman-teman mengangkat barang-barang ke tempat perkemahan.

Setelah sampai ke tempat perkemahan saya dan teman-teman langsung bersih-bersih barang,setelah bersih barang saya dan teman teman istirahat , setelah beristirahat saya dan teman-teman istirahat saya dan teman-teman langsung membangun tenda.

Yang membangun tenda terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok didn dan kelompok fawwaz,kelompok fawwaz adlah ,ustadz basil,rizal,fitra,dan raian sedangkan kelompok didin adalah saya(bilal),ustadz azzam,ustadz suratno,ustadz Iqbal,buyan,miftah,dan jaiz.

Setelah beberapa menit ketika mau selesai membikin tenda ternyata tenda punya kelompok didin salah /kebalik sedangkan kelompok fawwazsudah mau selesai karna melihat tenda yang kebalik kelompok didin akhirnya membikin ulang karna tendanya kelompok didin terbalik,dan kelompok didin langsung membikin ulang kembali.

Dan ternyata kelompok fawwaz sudah selesai membuat tenda,sedangkan kelompok saya masih dalm proses pembinginan tenda,Setelah sekian lama kelompok saya sudah bisa berdiri ternyata tenda kelompok saya terbalik akhirnya kelompok saya kembali mengulang pembikinan tenda,akhirnya kelompok saya mengluang dari awal dan kelompok saya dibantu oleh kelompok sebelah.

Setelah kedua kelompok selesai membangun tenda kami semua santri menggelar karpet hajau,setelah karpet digelar semua santri dan ustadz-ustadz duduk

Kajian Muslimah

FIQIH WANITA

Bertempat di Aula lantai 2 gedung Kantor PT Amanu akan dilaksanakan sebuah kajian muslimah dengan tema “fiqih wanita”. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada muslimah tentang konsep dasar kemuslimahan, kondisi dan tantangan muslimah di zaman sekarang.

Kajian Muslimah ini deselenggarakan oleh Yayasan Izzah Zamzam Surakarta dengan dukungan penuh dari Biro Umroh & Haji PT Amanu.

HARI & TANGGAL
Jumat, 5 November 2021

PUKUL
09.30 – 10.00 WIB = Tasmi’
10.00 – 11.00 WIB = Materi

TEMPAT
Aula lantai 2 PT Amanu
Purwonegaran, RT. 02/ 06, Sriwedari, Laweyan, Surakarta

PEMATERI
Ustadzah Evi Wahyudin

Menuntut ilmu itu hukumnya wajib.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim maupun muslimah

Informasi
1. 089663814597 (Kiki)
2. 081227225271 (Frida)


Program Orang Tua Asuh

Yayasan Izzah Zam Zam Surakarta adalah Yayasan yang bergerak dalam bidang da’wah, sosial dan pendidikan membuka kesempatan bagi masyarakat muslim yang ingin berkontribusi menjadi orang tua asuh untuk santri yatim dhuafa penghafal Al Qur’an yang saat ini sedang dalam proses belajar di Markaz Tahfidz Izzah Zam Zam Surakarta.

Para santri ini akan disiapkan menjadi penebar ilmu agama ke pelosok negeri serta kader da’i dan murobbi hafidz qur’an.
Kami berkomitmen untuk menciptakan komunikasi yang baik antara santri dan orang tua asuh diantaranya dalam bentuk : laporan perkembangan santri secara berkala, baik pencapaian target tahfidzh, akademik, maupun prestasi lainnya.

Mari kita bersama-sama bangun generasi yang dapat memberikan pengaruh besar bagi negeri dengan membumikan Al Qur’an dan menebarkan manfaat di dalam lingkungan masyarakat.

Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543].

Dari Abu Hurairah RA, berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua Malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR Bukhari dan Muslim).

Allah Ta’ala berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al Baqarah: 261).

Program orang tua asuh bagi anak kurang mampu dan reward anak berprestasi adalah cara yang mudah dan efektif untuk membantu mewujudkan masa depan anak sholeh dan sholehah yang lebih terang.

Mari investasikan sebagian kelapangan rezeki yang Allah berikan untuk tabungan kelak di akhirat, dengan berdonasi sebagai orangtua asuh.
Anda dapat melakukan donasi mulai dari Rp. 100.000,- per bulan.
Donasi akan kami kemas dalam bentuk program pendidikan tahfidz bagi anak.

Silahkan download proposal permohonan bantuan orang tua asuh dibawah ini !

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
Ust. Iqbal Hidayat – 082133544723
Markaz Izzah – Yayasan Izzah Zam Zam Surakarta

Pelancaran Bacaan & Hafalan Al Qur’an

Apakah Anda termasuk orang yang ingin dan mau :

  • Melancarkan bacaan Al Qur’an ?
  • Menghafal Al-Qur’an ?
  • Murojaah hafalan Al Qur’an

KABAR GEMBIRA
Dibuka kelas pelancaran bacaan dan menghafalkan Al Qur’an & murojaah hafalan.

Hari :
Selasa , kamis & Sabtu

Jam Pilihan :
Pagi : 08:00 – 11:30 WIB
Sore : 16:00 – 17:30 WIB

Tempat :
Markaz Qur’an Izzah Zam zam Surakarta (Purwotomo, Purwosari, Laweyan, Surakarta)

Fasilitas :
👉 Buku Materi
👉 Snack
👉 Sertifikat
👉 Ilmu
👉 Teman/ Relasi

GRATIS UNTUK SEMUA KALANGAN !!!

SEMENTARA TUTUP UNTUK KLOTER I

Cinta Tanah Air adalah Tabiat dan Fitrah Manusia

Siapa yang tidak cinta dengan tanah air (tanah kelahiran)? Tempat melalui masa kecil yang indah. Tempat dengan penuh kenangan. Tempat di mana masih banyak keluarga serta kerabat yang menyayangi kita. Semua manusia secara tabiat dan fitrahnya, akan cinta dengan tanah airnya.

Syekh Al-Albani rahimahullah mengutip perkataan Ash-Shagani rahimahullah dan yang lainnya, untuk menjelaskan hal ini,

إذ إن حب الوطن كحب النفس، والمال، ونحوه، كل ذلك غريزي في الإنسان، لا يمدح بحبه، ولا هو من لوازم الإيمان؛ ألا ترى أن الناس كلَّهم مشتركون في هذا الحب، لا فرق في ذلك بين مؤمنهم وكافرهم

Jadi, cinta tanah air itu sebagaimana cinta terhadap jiwa, cinta terhadap harta, dan semisalnya. Semua ini adalah tabiat (fitrah) pada manusia. Tidak dipuji karena cinta ini saja (secara syariat cinta ini wajar dan hukum asalnya tidak bernilai ibadah, pent.), tidak pula termasuk dari konsekuensi iman (bagian dari iman). Tidakkah engkau melihat semua manusia memiliki kesamaan dalam cinta ini (cinta tanah air)? Tidak ada perbedaan antara muslim dan kafir (mereka semua cinta tanah air).” (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhaifah, lihat hadis no. 36)

Baca juga: Tahfidz, Murojaah Hafalan & Menterjemahkan Al Qur’an Perkata

Cinta tanah air sebagaimana cinta pada harta, istri, anak-anak, dan lain-lain merupakan fitrah serta tabiat manusia.

Allah Ta’ala berfirman,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, berupa wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)

Kecintaan Rasulullah kepada Tanah Airnya di Kota Mekah

Berikut beberapa dalil yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun cinta dengan tanah airnya yaitu kota Mekah. Beliau menunjukan kesedihan yang mendalam saat harus meninggalkan tanah air kota Mekah. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ

Demi Allah, sungguh engkau (wahai Mekah) adalah bumi Allah yang paling baik dan yang paling dicintai oleh-Nya. Sekiranya bukan karena aku diusir dari engkau, tentu aku tidak akan keluar meninggalkan engkau.” (HR. Ahmad)

Demikian juga tatkala sampai di Madinah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa kepada Allah Ta’ala agar memberikan rasa cinta kepada kota Madinah sebagaimana cinta beliau terhadap tanah air Mekah. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa,

اللهم حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ

“‘Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah, sebagaimana kecintaan kami kepada Mekah atau lebih.” (HR. Bukhari)

Hadis Palsu “Cinta Tanah Air Bagian dari Iman” dan Penjelasannya

Terdapat hadis palsu yang menyebar di masyarakat yang berbunyi,

حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الإِيْمَانِ

Cinta tanah air termasuk iman.

Ahli hadis Syekh Al-Albani rahimahullah menjelaskan bahwa hadis tersebut adalah hadis palsu dan maknanya juga tidak tepat. Beliau rahimahullah berkata,

موضوع، كما قال الصغاني وغيره، ومعناه غير مستقيم

(Ini) hadis palsu, sebagaimana dikatakan oleh Ash-Shagani dan yang lainnya. Maknanya juga tidak benar.”  (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhaifah, lihat hadis no. 36)

Syekh Muhammad bin Shalih  al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa hadis itu adalah dusta. Yang benar, kita cinta tanah air apabila tanah air kita adalah negara Islam di mana syiar-syiar Islam tampak di negara tersebut. Beliau rahimahullah berkata,

وأن ذلك حديث عن رسول الله صلى الله عليه وسلم كذب. حب الوطن إن كان إسلاميًا فهذا تحبه لأنه إسلامي، ولا فرق بين وطنك الذي هو مسقط رأسك أو الوطن البعيد عن بلاد المسلمين كلها وطن إسلامي يجب أن نحميه. على كل حال؛ يجب أن نعلم أن النية الصحيحة هي أن نقاتل من أجل الإسلام في بلدنا أو من أجل وطننا لأنه إسلامي لا لمجرد الوطنية

Bahwa (menyatakan) hadis tersebut adalah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan kedustaan. Cinta tanah air, apabila tanah air tersebut adalah negara Islam, maka Engkau mencintainya karena itu merupakan negara Islam. Tidak ada  perbedaannya antara tanah airmu yang merupakan tanah kelahiranmu atau negara lain yang jauh (yang merupakan) negeri kaum muslimin. Semuanya negara Islam, maka kita wajib menjaga dan melindunginya. Perlu diketahui bahwa niat yang benar adalah kita membela tanah air karena Islam ada di negara kita, atau karena negara kita adalah negara Islam, bukan semata-mata karena rasa cinta tanah air saja.” (Syarh Riyadhus Shalihin, 1: 56)

Baca Juga : Kiat-kiat Agar Hijrah Lebih Mudah

Indonesia adalah Negara dengan Syiar-Syiar Islam yang Tampak

Alhamdulillah, negara kita adalah negara dengan syiar-syiar Islam yang tampak dan penduduknya mudah melakukan berbagai macam ibadah. Mudah melakukan salat berjamaah di masjid. Mudah melakukan salat ‘id. Mudah memakai jilbab dan niqab. Mudah melakukan berbagai macam aktivitas keagamaan. Hal ini membuat kaum muslimin semakin cinta dengan tanah air. Betapa banyak yang merantau di luar negeri, ketika ada momen hari raya idul fitri dan idul adha, mereka sangat rindu dengan suasana tanah air.

Sangat banyak ulama yang menjelaskan bahwa kita harus bersemangat melakukan kebaikan untuk negara Islam serta menjaga kestabilan, membela, dan menjaganya.

Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

أما الوطن فيحب إن كان إسلاميًا، وعلى الإنسان أن يشجع على الخير في وطنه وعلى بقائه إسلاميًا، وأن يسعى لاستقرار أوضاعه وأهله وهذا هو الواجب على كل المسلمين

Adapun tanah air, apabila merupakan negara Islam (tampak syiar-syiar Islam), maka wajib bagi rakyatnya untuk bersemangat melakukan kebaikan untuk tanah airnya dan untuk kelestariannya (agar) tetap menjadi negara Islam. (Dan wajib) berusaha untuk menjaga kestabilan situasi keadaan dan penduduknya. Hal ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalaat, 9: 317)

Jangan Sampai Cinta Tanah Air Mengalahkan Cinta terhadap Agama

Para ulama mengingatkan agar jangan sampai cinta hal-hal dunia mengalahkan cinta terhadap agama, termasuk cinta terhadap tanah air. Maksudnya adalah melakulan hal-hal yang dilarang agama demi tanah air.

Allah Ta’ala menurunkan ayat terhadap orang-orang yang tidak mau hijrah dengan alasan cinta tanah air. Di mana kondisi di saat itu adalah mengharuskan hijrah. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا

Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, malaikat bertanya (kepada mereka), ‘Dalam keadaan bagaimana kamu ini?’ Mereka menjawab, ‘Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah).’ Para malaikat berkata, ‘Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?’ Mereka itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah).” (QS. An-Nisa’: 97-98)

Baca Juga : Mengapa Do’aku Tak Kunjung Dikabulkan

Bukan hanya cinta tanah air, bahkan cinta kepada orang tua, ayah, ibu, saudara dan kerabat jangan sampai mengalahkan cinta terhadap agama. Artinya karena cinta kepada mereka, kita melakukan hal yang dilarang agama.

Allah Ta’ala berfirman,

لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ

Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu merupakan bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara, ataupun keluarga mereka.“ (QS. Al-Mujadilah: 22)

Sumber: muslim.or.id

Tahfidz, Murojaah Hafalan & Menterjemahkan Al Qur’an Perkata

Kabar gembira bagi para penghafal Al- Qur’an

Kini kami hadir untuk membantu dan memberikan fasilitas setoran hafalan maupun murojaah hafalan Qur’an dan terjemah Al Qur’an perkata.

Dengan adanya program ini insya’Allah akan menambah dan menjaga hafalan untuk para penghafal.

Selain setoran hafalan dan murojaah akan diajarkan juga menterjemahkan Al Qur’an perkata insya’ Allah. Dibuka untuk umum (ikhwan & akhwat, anak, dewasa sampai orang tua ).

Pembelajaran setiap hari:
Selasa, Kamis & Sabtu
Pukul : 08:00 – 11:30 WIB (Pagi)
Pukul : 16:00 – 17:30 WIB (Sore)
(Pilih salah satu)

Mulai Pembelajaran : Tanggal 10 Agustus 2021

Segera dafarkan diri anda klik tombol dibawah ini !

Doa Minta Perlindungan dari Penyakit Kulit, Gila, dan Berbagai Penyakit Jelek Lainnya

Doa ini bagus sekali diamalkan agar kita bisa terhindar dari berbagai penyakit, terutama dari penyakit yang membuat orang lain menjauh dari kita seperti penyakit kulit dan kegilaan.

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16. Kitab Kumpulan Doa), Bab 250. Keutamaan Doa
Hadits #1484

وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, ALLOOHUMMA INNII ‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA SAYYI-IL ASQOOM
(artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy dalam Bahjah An-Nazhirin juga menyatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

Keterangan hadits

Al-barash adalah penyakit yang sudah makruf, yaitu ada warna putih pada jasad yang akhirnya merubah bentuk dan penampilan.

Al-junun adalah hilangnya akal.

Al-judzam adalah penyakit kusta atau lepra.

Sayyi-il asqom adalah penyakit jelek.

Faedah hadits
  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan dari penyakit yang jelek untuk mengajarkan kita bersabar, supaya tidak banyak mengeluh, yang akhirnya membuat kita luput dari pahala.
  2. Penyakit-penyakit yang disebutkan di sini punya dampak jelek pada penampilan dan fisik, sehingga bisa membuat orang lain menjauh.
  3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak meminta perlindungan dari semua penyakit karena sakit sendiri dapat membersihkan dosa asalkan mau bersabar. Setiap orang bisa saja tertimpa sakit. Namun ujian yang paling berat adalah yang dihadapi oleh para nabi lalu orang di bawahnya lagi.

Referensi :
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.

Sumber : rumaysho.com

× Hubungi Kami