Inilah Beberapa Manfaat Belajar Bahasa Arab

Madinatul Lughah – Mempelajari bahasa arab mungkin jarang terpikirkan oleh kebanyakan orang pada umumnya selain mempelajari bahasa asing yang paling favorit yaitu bahasa Inggris. Namun ternyata kita bisa mendapatkan banyak manfaat dalam mempelajari bahasa Arab.

Ada banyak manfaat belajar bahasa Arab yang bisa kita dapatakan dan rasakan. Simak ulasan berikut untuk mengetahui manfaat belajar bahasa Arab.

1. Bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an

Keutamaan bahasa Arab adalah karena bahasa Al-Qur’an. Sebenarnya alasan ini cukup kuat untuk menjadi alasan besar kenapa harus mempelajari bahasa Arab. Adapun keistimewaan bahasa Arab juga disebutkan dalam Al-Qur’an lebih dari sepuluh tempat, di antaranya pada surat Az Zumar:

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ . قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 27-28)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

اللِّسَانُ العَرَبِي شِعَارُ الإِسْلاَمِ وَأَهْلِهِ

“Bahasa Arab adalah syi’ar Islam dan syi’ar kaum muslimin.” (Disebutkan dalam Iqtidha’ Shirath Al-Mustaqim)

Baca Juga: Pusat Pelatihan Bahasa Arab

2. Lebih mudah menghafal Al Qur’an

Dengan mempelajari bahasa Arab kita akan lebih mudah dalam menghafalkan Al-Qur’an. Dengan modal bahasa Arab akan mudah pula dalam memahami hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menghafalkan, menjelaskan serta mengamalkannya.

3. Lebih mudah memahami ajaran Islam

Orang yang paham bahasa Arab, terutama paham kaedah-kaedah dalam ilmu nahwu akan semakin mudah memahami Islam daripada yang tidak mempelajarinya sama sekali. Apalagi sebagai pensyiar atau pendakwah, menjadi seorang da’i, kyai atau ustadz, tentu lebih urgent lagi mempelajarinya agar mudah memberikan pemahaman agama yang benar pada orang banyak.

4. Lebih mudah menggali ilmu dari ulama

Orang yang paham bahasa Arab akan mudah menggali ilmu dari ulama secara langsung atau membaca berbagai karya ulama yang sudah banyak tersebar. Sedangkan yang tidak paham bahasa Arab hanya bisa mengandalkan kitab terjemahan dan itu sifatnya terbatas.

5. Bahasa Arab menentramkan jiwa

Bahasa Arab itu bahasa yang lembut dan lebih mengenakkan hati, serta menentramkan jiwa. Ibnu Katsir saat menjelaskan surat Yusuf ayat kedua menyatakan,

“Karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas (kosakatanya), dan paling banyak mengandung makna yang menentramkan jiwa.”

Baca Juga: Cara Mendaftar di Universitas Islam Madinah (UIM)

6. Bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia

Ibnu Katsir rahimahullah juga menyatakan, “Karena Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia, diturunkan dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan pada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan. Dari berbagai sisi itu, kita bisa menilai bagaimanakah mulianya kitab suci Al-Qur’an.”

Oleh karena itu Allah nyatakan tentang bahasa Arab,

إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf: 2)

7. Bahasa Arab adalah bahasa yang lurus

Allah SWT menyatakan bahwa bahasa Arab mudah dipahami dan mudah digunakan sebagai hukum bagi manusia. Allah menyatakan sendiri,

قُرْآَنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“(Ialah) Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 28)

Dalam ayat lain disebutkan,

“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syu’ara: 192-195)

Sebagaimana disebutkan dalam Zaad Al-Masiir karya Ibnul Jauzi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab yaitu bahasanya orang Quraisy yang setiap orang mudah memahaminya.

Baca Juga: Wakaf Pembebasan Tanah Untuk Ma’had Tahfidzul Qur’an Izzah Zam Zam

8. Mempermudah memahami Al-Qur’an

Manfaat mempelajari bahasa Arab yang selanjutnya adalah memudahkan dalam memahami, menghafalkan isi dari Al-Qur’an. Umat Islam dengan mempelajari bahasa Arab juga dapat mengajarkan serta mengamalkan isi Al-Qur’an dengan lebih mudah. Karena itulah Allah memberikan keutamaan dalam bahasa Arab agar kita dapat memahami Islam lebih baik melalui Al Qur’an.

9. Sebagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan di Saudi / Timur tengah

Bahasa Arab itu bahasa digunakan sebagai bahasa utama ketika kita ingin melanjutkan pendidikan ketahap yang lebih tinggi lagi, misalnya kuliah di Saudi atau Timur tengah. Sering Yayasan Izzah Zam Zam mendapatkan siswa yang ingin sekali melanjutkan kuliah di Universitas Islam Madinah (UIM).

10. Sebagai persiapan untuk ibadah haji dan umroh

Ketika kita ingin beribadah haji dan umroh salah satu hal yang harus kita pelajari dan kita siapkan adalah bahasa arab. Tujuan dari belajar bahasa arab adalah untuk memudahkan kita berkomunikasi dengan orang asli arab, misalkan sedang berbelanja atau sedang bercakap-cakap.

Adapun untuk haji dan umroh kami bekerjasama dengan Biro Umroh & Haji PT. AMANU yang masih dalam satu payung dengan Yasayan Izzah Zam Zam. Untuk Informasi dan paket haji dan umroh silahkan klik link berikut ini.

Itulah beberapa manfaat belajar bahasa Arab. Yuk mulai belajar bahasa Arab.
Yayasan Izzah Zam Zam Surakarta membuat sebuah wadah program khusus untuk belakar bahasa arab dengan cepat dan tepat yaitu Madinatul Lughah.

Untuk lebih mengetahui informasi tentang Pelatihan bahasa arab Madinatul Lughah dapat klik tombol dibawah ini.

Hotline:
Admin 1: 082133544723
Admin 2: 085773779746

Cara Mendaftar Kuliah di UIM (Universitas Islam Madinah)

Salah satu keutamaan bisa kuliah langsung di Madinah, mendapatkan kemudahan dalam beribadah karena lokasinya yang dekat dengan Masjid Nabawi dan kota Mekkah, mendapatkan subsidi biaya hidup dari pemerintah saudi, beasiswa dan lainnya. Serta lulusan UIM dipastikan memiliki kualitas ilmu dan pemahaman agama sangat baik. Siapa yang tidak kenal Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Riza, Ustadz Firanda? Mereka adalah beberapa lulusan terbaik di UIM.
Langsung saja simak tatacaranya di bawah ini.

Umroh Muqoballah - Biro Umroh & Haji PT. AMANU
Calon Mahasiswa yang mendaftar di UIM melalui program Umroh Plus Muqobalah PT. Amanu
  1. Pendaftaran Online
    Bagi calon Mahasiswa yang ingin kuliah di UIM diwajibkan untuk mengikuti standar prosedur yang sudah tetapkan. Salah satunya dengan pendaftaran online diwebsite resmi UIM. Dan sebelum daftar online dilakukan, ada hal yang lebih wajib dilakukan para calon Mahasiswa, yaitu dengan melengkapi berkas-berkas yang harus dikumpulkan. Adapun syarat dan berkas bisa di cek di website resmi  Universitas Islam Madinah. Klik untuk membuka website UIM.
  2. Mengikuti Program Pelatihan Bahasa Arab (Madinatul Lughah) Yayasan Izzah Zam Zam
    Salah satu keunggulan Madinatul Lughah adalah bagi setiap peserta yang lulus dengan predikat baik menurut tim penguji akan berhak mendapatkan kesempatan melanjutkan kuliah di Sekolah Tunggi Al Mukmin Surakarta dan Universitas Islam Madinah (UIM).
    Adapun cara mengikuti program ini adalah: klik disini untuk informasi dan pendaftaran.
  3. Mengikuti Program Ibadah Umroh
    Mengikuti dan mendaftar program ibadah umroh di Biro Umroh & Haji PT. AMANU. Ini merupakan salah satu cara untuk bisa langsung muqobalah ke UIM. Biro Umroh & Haji yang berkantor Pusat di Kota Solo ini merilis program Umroh Muqobalah pada tahun 2019 dan sudah membantu mendaftarkan ratusan calon mahasiswa ke Universitas Islam Madinah. Ibadah disertai dengan Ikhtiar adalah salah satu solusi terbaik saat ini. Berikut cara mendaftar program Ibadah Umroh Muqobalah. Klik disini !
  4. Berangkat Sendiri ke Madinah
    Untuk cara ini tidak direkomendasikan untuk calon mahasiswa yang belum pernah ke Madinah sebelumnya dikhawatirkan akan kebingungan mencari tempat dan tujuan. Resiko terbesarnya adalah tersesat di Negeri orang. Adapun bagi yang sudah pernah atau sering keluar negeri khususnya saudi cara ini dipersilahkan asalkan sudah mendaftarkan via online dan sudah mendapatkan jadwal.
  5. Rekomendasi dari Pondok Pesantren/ Sekolah
    Untuk cara ini biasanya adalah santri / mahasiswa yang telah atau akan lulus dari Pondok Pesantren atau sekolah islam tertentu akan mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti muqobalah di UIM.

Dari beberapa cara diatas kami menyarankan untuk mengikuti cara nomor 2 dan 3 dikarenakan akan mendapatkan pengarahan dan bimbingan terlebih dahulu sebelum mendaftar.

× Hubungi Kami